FA Cup 2000 |
Kemenangan kedua kami di final Piala FA dalam waktu tiga tahun juga
memastikan kami menjadi pemenang terakhir trofi itu di stadion Wembley
yang lama.
Pertandingan final itu kurang seru dan Roberto Di Matteo mencetak satu-satunya gol di stadion favoritnya itu, setelah di menit 72 kiper David James mampu mementahkan tendangan bebas Gianfranco Zola.
Kemenangan itu layak didapat, terutama melihat bagaimana Villa hanya bisa terus bertahan di sepanjang permainan. Kedua tim hanya mendapat sedikit peluang meski Chelsea nyaris unggul beberapa menit setelah babak kedua dimulai ketika Dennis Wise berhasil menggetarkan gawang lawan dari jarak dekat, namun gol tersebut dianulir karena George Weah sudah berada di posisi offside.
Perjalanan kami di Piala FA 2000 dimulai di Hull City, sebelum Natal. Gustavo Poyet mencetak hattrik saat kami menang mudah 6-1. Chris Sutton, Wise dan Di Matteo juga mencetak gol.
Gol dari Wise dan Frank Leboeuf di babak keempat membuat kami menang 2-0 atas Nottingham Forest di Stamford Bridge, dan di babak kelima kami menghadapi rival lama kami, Leicester.
Setelah Poyet membuat kita unggul atas tim asuhan Martin O’Neill, Weah kemudian menggandakan keunggulan kami lewat sebuah solo run. Matt Elliot berhasil memperkecil ketertinggalan namun tidak mampu mengubah hasil pertandingan.
Undian perempat-final cukup menguntungkan kami dan kami bertemu dengan Gillingham asuhan Peter Taylor di Stamford Bridge.
John Terry mencetak pertamanya untuk tim senior saat kami menang 5-0, membuat kami bertemu dengan Newcastle asuhan Bobby Robson di Wembley..
Poyet menjadi pahlawan kemenangan di laga ini dengan mencetak dua gol meski Robert Lee sempat menyamakan kedudukan, dan membuat kami lolos ke final. Gol pertamanya berawal dari umpan lambung Weah, sementara gol kedua lewat tandukan ketika menyambut umpan silang John Harley.
Pertandingan final itu kurang seru dan Roberto Di Matteo mencetak satu-satunya gol di stadion favoritnya itu, setelah di menit 72 kiper David James mampu mementahkan tendangan bebas Gianfranco Zola.
Kemenangan itu layak didapat, terutama melihat bagaimana Villa hanya bisa terus bertahan di sepanjang permainan. Kedua tim hanya mendapat sedikit peluang meski Chelsea nyaris unggul beberapa menit setelah babak kedua dimulai ketika Dennis Wise berhasil menggetarkan gawang lawan dari jarak dekat, namun gol tersebut dianulir karena George Weah sudah berada di posisi offside.
Perjalanan kami di Piala FA 2000 dimulai di Hull City, sebelum Natal. Gustavo Poyet mencetak hattrik saat kami menang mudah 6-1. Chris Sutton, Wise dan Di Matteo juga mencetak gol.
Gol dari Wise dan Frank Leboeuf di babak keempat membuat kami menang 2-0 atas Nottingham Forest di Stamford Bridge, dan di babak kelima kami menghadapi rival lama kami, Leicester.
Setelah Poyet membuat kita unggul atas tim asuhan Martin O’Neill, Weah kemudian menggandakan keunggulan kami lewat sebuah solo run. Matt Elliot berhasil memperkecil ketertinggalan namun tidak mampu mengubah hasil pertandingan.
Undian perempat-final cukup menguntungkan kami dan kami bertemu dengan Gillingham asuhan Peter Taylor di Stamford Bridge.
John Terry mencetak pertamanya untuk tim senior saat kami menang 5-0, membuat kami bertemu dengan Newcastle asuhan Bobby Robson di Wembley..
Poyet menjadi pahlawan kemenangan di laga ini dengan mencetak dua gol meski Robert Lee sempat menyamakan kedudukan, dan membuat kami lolos ke final. Gol pertamanya berawal dari umpan lambung Weah, sementara gol kedua lewat tandukan ketika menyambut umpan silang John Harley.
No comments:
Post a Comment