 |
| League Cup 1997/98 |
Untuk dua tahun secara beruntun, The Blues tampil di Wembley dan
untuk kedua kalinya secara beruntun juga Middlesbrough menjadi lawannya.
Satu-satunya perbedaan adalah bahwa ini merupakan final Piala Liga dan Chelsea kini di bawah asuhan Gianluca Vialli, yang menjadi suksesor Ruud Gullit pada bulan Februari di tahun yang sama.
Kemenangan 2-0 lah yang membawa Vialli mengangkat trofi setelah peluit usai dibunyikan (kapten Dennis Wise mempersilakan sang pemain-manajer untuk melakukan itu), tetapu kali ini babak tambahan diperlukan karena Middlesbrough, yangd diperkuat pemain-pemain seperti Paul Merson, Andy Townsend, dan Paul Gascoigne memberikan perlawanan yang ketat.
Frank Sinclair membuka keunggulan kami, sebelum Roberto Di Matteo kembali merusak mimpi The Teessiders, lewat golnya memanfaatkan umpan dari tendangan penjuru Gianfranco Zola.
Kevin Hitchcock menjadi pahlawan di babak ketiga, dengan dua kali menyelamatkan gawangnya dari tendangan penalti setelah bermain imbang 1-1 dengan Blackburn, sementara di babak keempat, kita menang 2-1 di kandang Southampton.
Gol dari Tore Andre Flo dan Graeme Le Saux membuat kita unggul 2-0 di Ipswich di perempat final namun akhirnya laga kembali ditentukan lewat adu penalti di mana pemenangnya akan berhadapan dengan Arsenal di dua leg di semifinal.
Kali ini Ed de Goey yang menjadi pahlawan, dengan menghentikan tendangan James Scowcroft dan Mauricio Tarrico dan membuat kita menang 4-1.
Di semi final leg pertama, kita bermain buruk sehingga kalah 2-1 dari Arsenal di Highbury. Stephen Hughes dari the Gunners mencetak dua gol, sementara gol Chelsea dihasilkan oleh Mark Hughes.
Jelang laga leg kedua, kabar perginya Gullit menjadi sorotan utama. Vialli akhirnya ditunjuk untuk menggantikan orang Belanda itu.
Di laga penentuan itu, Hughes mencetak gol di babak pertama, sementara dan Di Matteo mencetak gol lalu disusul oleh Dan Petrescu yang membuat skor menjadi 3-0.
Meski Dennis Bergkamp kemudian mencetak gol lewat titik penalti, hingga peluit akhir laga, skor tidak berubah.
Satu-satunya perbedaan adalah bahwa ini merupakan final Piala Liga dan Chelsea kini di bawah asuhan Gianluca Vialli, yang menjadi suksesor Ruud Gullit pada bulan Februari di tahun yang sama.
Kemenangan 2-0 lah yang membawa Vialli mengangkat trofi setelah peluit usai dibunyikan (kapten Dennis Wise mempersilakan sang pemain-manajer untuk melakukan itu), tetapu kali ini babak tambahan diperlukan karena Middlesbrough, yangd diperkuat pemain-pemain seperti Paul Merson, Andy Townsend, dan Paul Gascoigne memberikan perlawanan yang ketat.
Frank Sinclair membuka keunggulan kami, sebelum Roberto Di Matteo kembali merusak mimpi The Teessiders, lewat golnya memanfaatkan umpan dari tendangan penjuru Gianfranco Zola.
Kevin Hitchcock menjadi pahlawan di babak ketiga, dengan dua kali menyelamatkan gawangnya dari tendangan penalti setelah bermain imbang 1-1 dengan Blackburn, sementara di babak keempat, kita menang 2-1 di kandang Southampton.
Gol dari Tore Andre Flo dan Graeme Le Saux membuat kita unggul 2-0 di Ipswich di perempat final namun akhirnya laga kembali ditentukan lewat adu penalti di mana pemenangnya akan berhadapan dengan Arsenal di dua leg di semifinal.
Kali ini Ed de Goey yang menjadi pahlawan, dengan menghentikan tendangan James Scowcroft dan Mauricio Tarrico dan membuat kita menang 4-1.
Di semi final leg pertama, kita bermain buruk sehingga kalah 2-1 dari Arsenal di Highbury. Stephen Hughes dari the Gunners mencetak dua gol, sementara gol Chelsea dihasilkan oleh Mark Hughes.
Jelang laga leg kedua, kabar perginya Gullit menjadi sorotan utama. Vialli akhirnya ditunjuk untuk menggantikan orang Belanda itu.
Di laga penentuan itu, Hughes mencetak gol di babak pertama, sementara dan Di Matteo mencetak gol lalu disusul oleh Dan Petrescu yang membuat skor menjadi 3-0.
Meski Dennis Bergkamp kemudian mencetak gol lewat titik penalti, hingga peluit akhir laga, skor tidak berubah.
No comments:
Post a Comment